Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq

Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq

Di halaman Rekomendasi Saham, saya sering mengulas analisa dan pergerakan saham-saham yang potensial. Tapi disitu, saya juga sering menambahkan ulasan-ulasan tentang kondisi pasar Saham Amerika Serikat (AS) terkini khususnya indeks Dow Jones, indeks SP500 dan indeks Nasdaq. 
 
Dari sinilah banyak rekan-rekan pembaca web Saham Gain bertanya: "Pak kenapa sering ulas Bursa Saham AS juga? Pengaruhnya apa ke IHSG? Bukankah kita trading di pasar Saham Indonesia, apakah Bursa Saham AS juga bisa mempengaruhi IHSG?" 
 
Memang pergerakan pasar Saham AS (ketiga indeks itu tadi) tidak selalu berpengaruh terhadap IHSG. Tetapi ada momen dan saat-saat tertentu di mana Anda harus memperhatikan pergerakan indeks2 tersebut, karena indeks AS juga bisa mempengaruhi pergerakan IHSG.. 
 
Dalam hal apa Anda perlu memperhatikan pergerakan indeks Dow Jones, SP500, Nasdaq? 
 
Ketika pasar Saham sedang mengalami kondisi (strong) bearish, dan banyak sekali sentimen2 negatif di seluruh pasar Saham dunia, maka untuk Anda KHUSUSNYA PARA TRADER SAHAM yang ingin trading dan mengincar Saham untuk jangka pendek, Anda harus pertimbangkan kondisi market AS sebelum Anda membeli Saham di hari besoknya. 
 
Kondisi pasar Saham yang buruk ini sudah terjadi beberapa kali di pasar Saham Indonesia dan dunia, misalnya tahun 2008, 2015, awal 2020 (saat ada wabah virus Corona). 
 
Jadi katakanlah sekarang adalah hari Jumat pagi... Kemudian setelah kita cek closing price indeks Dow, SP500 dan Nasdaq semalam (Kamis malam waktu Indonesia) pada berguguran. 
 
Maka sebaiknya Anda jangan trading Saham walaupun sudah banyak Saham yang turun, kecuali kalau Anda ingin scalping trading dengan mengincar saham2 lapis tiga. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 
 
Menurut analisa yang sering saya amati, indeks Saham AS bisa dikatakan turun tajam apabila penurunannya diatas 1% sehari (apalagi kalau ketiga indeks pada kompak turun). Jadi kalau sudah turun diatas 1%, apalagi sampai 2-3%, maka itu sudah pertanda kalau pembukaan IHSG bakalan ikutan drop. Contohnya seperti pergerakan 3 indeks berikut: 



Klik gambar untuk memperbesar 


Ketika indeks Dow Jones jatuh sebesar 3,15%, diikuti Nasdaq -2,77% dan S&P500 -3,03%, maka IHSG paginya langsung dibuka turun 1% lebih dan masih berlanjut turun sekitar 2%. Padahal di hari2 sebelumnya, IHSG sudah turun dan banyak Saham yang harganya di support. Tetapi karena ada sinyal indeks jatuh, maka hal ini turut mempengaruhi IHSG. 
 
Bayangkan kalau Anda membeli Saham di saat seperti itu, maka yang terjadi Saham yang Anda beli akan turun terus. Bukankah lebih baik wait and see ketika kita sudah melihat sinyal dari indeks AS yang pada berguguran? 
 
Jadi itulah alasan mengapa Anda perlu memperhatikan juga analisa indeks AS, terutama kalau kondisi market sedang acak adut. 
 
"Tapi Pak Heze, kenapa indeks AS turun kok bisa pengaruh ke IHSG? Kan market dan saham-sahamnya saja berbeda?" Tanya anda 
 
Ya ini sebenarnya lebih ke alasan psikologis saja sih. Karena bursa Saham AS selalu menjadi indeks acuan, bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Jadi kalau indeks AS sedang jelek, hal ini bisa memicu reaksi pasar untuk menjual Saham atau bahasa sahamnya adalah panic selling. 
 
Di satu sisi, kalau indeks AS jatuh sebanyak itu, pasti ada apa-apanya kan? Biasanya hal ini terjadi karena memang ada gejolak ekonomi sehingga membuat pasar Saham jatuh. 
 
Jadi sekali lagi, untuk Anda trader saham, ketika market sedang dalam kondisi yang kurang baik dan anad ingin trading, sering2 juga perhatikan kondisi ketiga indeks tersebut (penutupan kemarin malam), untuk memutuskan apakah Anda akan beli Saham atau wait and see dulu.