Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analisis Saham: Buy, Sell dan Hold

Analisis Saham: Buy, Sell dan Hold

Di dalam trading maupun investasi saham, keputusan-keputusan yang Anda lakukan sangat menentukan apakah Anda akan mendapatkan profit atau justru sebaliknya. Keputusan-keputusan utama dalam trading  / investasi adalah keputusan yang terkait dengan beli Saham (buy), jual Saham (sell) dan tahan (hold). 
 
 
Tiga keputusan yang Anda lakukan ini harus didasarkan atas analisa-analisa yang tepat. Mari kita bahas. 
 
BUY SAHAM 
 
Buy: Membeli saham. Keputusan membeli Saham adalah keputusan yang sangat menentukan apakah Anda bisa mendapatkan profit dari trading yang Anda jalankan atau justru sebaliknya. Hal ini karena profit bisa Anda dapatkan apabila Anda membeli saham-saham yang bagus dan potensial. 
 
Keputusan membeli Saham juga merupakan keputusan untuk menentukan komposisi portofolio Saham anda. Apakah nantinya portofolio Saham Anda akan diisi oleh saham2 berkualitas atau tidak. 
 
Membeli Saham juga tidak lepas dari manajemen modal trading. Membeli Saham bisa dilakukan dengan membeli Saham dengan semua modal trading, membeli sedikit (bertahap), membeli sebagian dulu. 
 
Jadi ketika Anda memutuskan untuk buy suatu saham, Anda harus mempertimbangkan hal-hal berikut: 
 
- Saham apa yang mau Anda beli? 
- Analisis yang Anda gunakan untuk membeli saham 
- Perhatikan kualitas Saham yang Anda beli 
- Anda mau membeli di harga best offer atau menunggu harga turun dulu? 
- Perhatikan momentum beli saham 
- Screening saham-saham prioritas untuk dibeli 
- Manajemen modal untuk beli saham 
 
Dengan mempertimbangkan analisa-analisa tersebut, keputusan Anda untuk membeli dan memilih Saham akan jauh lebih berkualitas, sehingga Anda bisa menciptakan portofolio Saham yang menguntungkan dan mencetak profit dari saham-saham yang Anda pilih. 
 
Pelajari juga analisis-analisis untuk memilih Saham bagus, analisis manajemen modal trading, dan panduan menyusun trading plan disini: Buku Saham Pemula - Expert. 
 
SELL SAHAM 
 
Sell: Menjual saham. Setelah Anda membeli saham, Anda harus bisa memutuskan, Anda mau jual di harga berapa? Saat Anda menjual saham, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: 
 
- 2 skenario menjual saham: Take profit dan cut loss 
 
Anda harus sudah menentukan pada harga berapa Anda menjual saham. Banyak trader yang membeli saham, namun tidak pernah menetapkan target jual saham, sehingga ketika harga Saham naik / turun, trader tidak tahu harus jual di harga berapa, trader bingung apa yang harus dilakukan setelah beli saham. 
 
Dua skenario yang harus Anda lakukan adalah menetapkan pada harga berapa Anda melakukan take profit, dan dan berapa batasan risiko / cut loss yang harus Anda lakukan. Menetapkan cut loss tidak harus selalu dilakukan pada semua saham. Anda bisa pelajari disini mengenai cut loss saham: Batas Cut Loss Saham. 
 
-  Menentukan target jual saham 
 
Menentukan target jual Saham bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menentukan titik resisten terdekat, resisten krusial, atau menggunakan bantuan indikator Moving Average (MA). Pelajari juga: Cara Menentukan Take Profit dan Cut Loss Saham yang Tepat. 
 
Sedangkan untuk trader harian / intraday trader, Anda juga bisa menentukan target jual Saham dari analisis tape reading. Pelajari juga: Bid Offer Saham (Tape Reading) untuk Trading Cepat. 
 
- Mematuhi trading plan 
 
Trading plan yang sudah Anda tetapkan ada baiknya Anda patuhi. Sebagai contoh, kalau Anda sudah menetapkan jual Saham saat naik 5%, dan Saham Anda sudah naik 5%, maka juallah Saham Anda berdasarkan trading plan hasil analisa anda. 
 
Jangan berharap atau terus menaikkan target jual anda, karena hal ini berarti Anda memasuki fase greedy (tamak) seorang trader. Banyak trader yang sudah untung tapi karena terus ngarep sahamnya naik terus, justru sebaliknya, Saham yang seharusnya bisa untung, akhirnya turun lagi dibawah harga belinya. 
 
- Modifikasi target jual saham 
 
Anda juga boleh merubah target jual Saham anda.  Namun dengan catatan, Anda merubah target atas dasar analisa dan pertimbangan yang matang, bukan menaik-turunkan target take profit karena ikut-ikutan trader, atau karena panic selling. 
 
Sebagai contoh, dalam kondisi market yang berubah tren, dari bullish menjadi strong bearish, Anda mungkin perlu menurunkan target profit anda, karena sangat mungkin Saham Anda belum mencapai target profit yang Anda tetapkan, namun harganya sudah turun duluan. 
 
HOLD SAHAM 
 
Hold adalah keputusan untuk menahan Saham anda. Setelah Anda beli saham, tentu Anda tidak langsung menjualnya. Nah, Anda harus bisa menentukan berapa lama Anda mau hold saham? 
 
Dalam hal ini, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan strategi prioritas trading masing2. Sebagai contoh, kalau Anda bertujuan scalping trading, maka Anda tidak perlu hold Saham terlalu lama, karena scalping trading jangka waktunya hanya menitan. 
 
Kalau Anda bertujuan intraday trading, Anda bisa hold Saham Anda sehari sampai tiga harian saja. Kalau Anda swing trading, Anda bisa hold Saham seminggu atau lebih. Pelajari juga: 
- Ebook Intraday & One Day Trading Saham 
- Cara Memilih Saham Bagus untuk Swing & Scalping Trading 
 
Selain itu, sebenarnya ada lagi keputusan wait and see, di mana keputusan ini merupakan keputusan Anda untuk tidak melakukan beli dan jual saham. Anda hanya menunggu, serta mengamati perkembangan market dan saham2, karena Anda beranggapan bahwa saat itu adalah saat yang belum tepat untuk membeli saham. 
 
Wait and see juga harus Anda terapkan, karena tidak setiap saat market bagus untuk trading, sehingga Anda harus bijaksana dalam mengambil keputusan trading. 
 
Itulah hal-hal simpel yang perlu Anda pahami di dalam trading: buy, sell, hold plus wait and see. Tetapi hal-hal 'dasar' inilah yang sebenarnya sangat menentukan apakah keputusan2 Anda tersebut akan menghasilkan profit atau sebaliknya.